Nasib 14 Permainan Tradisional Indonesia di Jaman Modern

Permainan Tradisional Indonesia, Nasibmu kini..
Arus globalisasi yang terus berkembang disetiap harinya selalu memberikan kita ide atau pengetahuan baru. Arus informasi tidak ada hentinya mengantri untuk kita ikuti. Berbagai perkembangan juga semakin pesat dalam era globalisasi ini yang sangat banyak membantu kehidupan keseharian. Baik dalam masalah pergaulan, komunikasi, bisnis sampai pendidikan. Namun disisi lain, ternyata arus globalisasi juga mempengaruhi budaya lokal yang ada di sekitar. Dengan arus ini ini, banyak budaya yang mulai terlupakan namun juga ada budaya yang di inovasikan.
Salah satu budaya yang dilupakan adalah jenis- jenis permainan masa kecil kita. Perlahan banyak permainan yang mulai dilupakan namun juga banyak permaiann tradisional yang diinovasikan. Dan berikut ini adalah beberapa permaianan tradisional Indonesia yang mulai dilupakan dan di inovasikan oleh masyarkat modern:

1.      Bola bekel
Bola bekel biasanya dimainkan oleh anak perempuan dengan menggunakan bola kecil yang memantul. Tapi permainan ini tidak dikhususkan untuk perempuan. Anak laki- laki juga banyak yang memainkan ini. Selain memerlukan bola kecil yang memantul, permainan ini juga memerlukan 4 - 6 kecik. Dan permainan ini dimainkan dengan cara mengumpulkan satu persatu kecik dalam satu kali pantulan bola. Pemenang dari permainan ini ditentukan dari seberapa cepatnya anak dapat mengambil kecik dari satu pantulan bola dengan satu tangan.

2.      Gasing
Gasing adalah permainan tertua di Indonesia yang masih ada sampai sekarang. Biasanya gasing dibuat dari kayu yang dibentuk bulat dengan ujung lancip di bagian bawahnya. Bagian bawah ini digunakan gasing untuk betumpu manakala gasing tersebut diputar menggunakan tali. Gasing biasanya dimainkan dengan cara di adu degan gasing yang lain. Bisa adu kuat atau adu lama berputar.

3.      Layang- layang
Layang- layang juga merupakan permainan lama di Indonesia walaupun dikenal dengan banyak nama. Salah satunya adalah Wau. Selain gasing, layang- layang juga merupakan permainan tradisional yang masih banyak dimainkan sampai sekarang. Dan untuk memainkannya, layang- layang biasanya dimainkan didaerah yang berangin seperti pantai. Jika tidak maka layang-layang tidak bisa diterbangkan. Jika tidak berada di daerah yang beangin biasanya mainan ini dimainkan pada saat musim kemarau ketika angin bertiup cukup kencang.

4.      Benteng
Benteng dimainkan oleh cukup banyak orang yang berjumlah genap dan dibagi menjadi dua tim. Masing- masing tim berusaha untuk menyentuh benteng tim lainnya yang dapat berupa apa saja. Misal tiang listrik atau batang pohon. Dan jika ada anggota tim 1 yang tersentuh oleh anggota tim lain, maka dia akan menjadi tawanan dari tim yang lain itu. Dan kawan tim 1 harus bisa membebaskannya. Permainan berakhir ketika salah satu tim berhasil menyentuh benteng dari tim lain.

5.      Petak umpet
Petak umpet juga memerlukan banyak orang untuk dimainkan. Permainan ini dimainkan dengan satu orang yang menghitung mundur sejumlah angka saat yang kawan yang lainnya bersembunyi dan jika tempat persembunyiannya diketahui oleh penjaga maka dia akan kalah. Pemainan dimenangkan biasanya pada saat penjaga menyatakan menyerah ketika tidak bisa menemukan tempat persembunyian orang yang dicarinya.


referensi gambar
yogyakarta.panduanwisata.id


6.      Petak jongkok
Sama seperti petak umpet yang memerlukan orang yang cukup banyak. Hanya saja penjaga petak jongkok harus mengejar orang yang berlarian. Orang yang tersentuh olehnya akan menggantikan dia sebagai penjaga. Namun hal itu tidak berlaku jika orang yang hendak tersentuh lebih dahulu jongkok. Dan dia yang jongkok harus terlebih dahulu disentuh oleh temannya yang masih berlarian dikejar penjaga.

7.      Gebok batu
Sama seperti petak jongkok dan petang umpet. Hanya saja penjaga disini dia menjaga susunan pecahan genting dari pemain lain. Penjaga membawa bola tenis untuk meyambit kawannya yang berlarian dengan bola tenis sebelum kawan- kawannya itu menghancurkan susunan genting yang disusunnya.

8.      Lompat tali
Dikenal juga dengan ampera. Permainan ini memerlukan tali yang disusun memanjang menjadi sebuah tali. Dan secara bergantian dilompati oleh para pemain (selain dua orang yang bertugas merentangkan tali agar bisa dilompati)

9.      Taplak
Taplak termasuk dalam permainan tempo dulu yang hampir punah. Dalam bahasa jawa, taplak lebih dikenal dengan engklek dan jipe. Permainan ini biasanya dilakukan di teras rumah atau lapangan. Awalnya, digambar terlebih dahulu pola atau jalur taplak. Setelah itu secara bergilir, pemain melemparkan pecahan genting (gacuk) ke jalur taplak secara bertahap. Apabila semua tahap telah terlewati, pemain bisa mendapatkan sawah dengan melemparkan pecahan gentengnya dengan menghadap belakang. Jika pecahan tersebut jatuh di salah satu pola maka itulah yang akan menjadi sawahnya. Pemenang sari pemain ini ialah pemain yang mempunyai sawah banyak.

sumber gambar: sekolah123.com


10.  Yoyo
Sama seperti gasing dan layang- layang, yoyo termasuk permainan yang masih sering dimainkan sampai saat ini. Bahkan di jaman modern ini, yoyo termasuk pemainan yang tersentuh inovasi dalam bentuk dan cara memainkannya.

11.  Kasti
Kasti adalah permainan Baseball tradisional. Cara memainkannya tidak jauh berbeda dengan permainan Baseball pada biasanya. Hanya saja pemukulnya biasanya menggunakan sebatang kayu yang cukup besar dan bola yang digunakan adalah bola tenis.

12.  Gobak sodor
Permainan ini juga permaian lama di Indonesia yang dikenal dengan banyak nama. Missal Galah Asin dan Galasin. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3–5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan. Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segi empat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian.


13.  Kelereng
Dikenal juga dengan gundu. Permainan ini dimainkan dengan cara menyentuh kelereng lain dengan kelereng kita dengan cara disentil. Namun kelereng bukanlah permainan yang hanya ada di Indonesia. Di belahan dunia lain, kelereng dikenal dengan nama yang lain. misalkan seperti di inggris yang menyebutnya dengan Marbles, atau di Perancis yang mengenalnya dengan sebutan Bille yang artinya bola kecil.

14.  Congklak
Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuhan. Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua ujungnya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kanannya dianggap sebagai milik sang pemain.


Itulah beberapa permainan yang mendapatkan dampak langsung dari era globalisasi. Sebagian permainan itu terlupakan namun sebagian lainnya mengikuti alur di jaman modern seperti sekarang ini. Namun sejatinya, pemainan tradisional anak- anak Indonesia ini adalah bagian dari tradisi dan budaya yang harus terus dilestarikan agar tidak tidak hilang. Karena permainan ini merupakan bagian dari jati diri bangsa Indonesia yang kita cintai ini.

No comments:

Post a Comment

Terbaru

13 Fakta Kerajaan Majapahit: Ibukota, Agama, Kekuasaan, dan Catatan Puisi

  Pendahuluan Sejarah Kerajaan Majapahit memancarkan kejayaan yang menakjubkan di Nusantara. Dalam artikel ini, kita akan menyelami 20 fakta...