Sebagai Perlindungan, Suku Di Papua Membuat Rumah Kaki Seribu

Rumah kaki seribu atau yang dalam bahasa sekitar dikenal dengan nama Mod Aki Aska atau juga Igkojei yang dibangun oleh suku Arfak sangatlah berbeda dengan rumah- rumah lainnya..


Untuk dapat hidup dan bertahan hidup, makhluk hidup harus memenuhi beberapa hal penting yang akan menunjang hidupnya. Seperti misalnya makanan dan minuman, tempat tinggal, ataupun reproduksi. Hal inipun juga berlaku untuk kehidupan manusia dimanapun dia berada. Seperti misalnya kebutuhan akan tempat tinggal yang menyangkut kepada kemanan manusia itu sendiri.
Bentuk rumah atau tempat tinggal sangat beragam karena dipengaruhi oleh banyak hal. Misalnya saja budaya ataupun tempat dimana rumah itu dibangun. Karena rumah yang dibangun didaerah dengan suhu rendah sudah pasti tidak akan sama bentuknya dengan rumah yang dibangun didaerah dengan suhu udara tinggi. Dan salah satu hal yang membedakan perbedaan bentuk rumah satu dengan rumah yang lainnya terkadang adalah dari segi fungsi dari rumah tersebut. Seperti misalnya rumah suku Arfak yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda dengan rumah pada umumnya ditempat lain.
Masyarakat suku Arfak merupakan masyarakat suku terbesar yang berada di Manokwari, Papua. Sebagai suku terbesar, ternyata suku Arfak juga terdiri dari banyak sub suku yang membentuknya. Seperti misalnya sub suku Suogb, Hatam dan Meyah. Namun walaupun terdiri dari banyak sub suku, budaya dan tradisi mereka masihlah sama. Yang membedakan satu sub suku dengan sub suku lainnya hanyalah perbedaan bahasa. Meskipun begitu, perbedaan bahasa tidak menjadikan mereka saling berjauhan karena pada dasarnya mereka saling mengerti satu sama lain.
Rumah Kaki Seribu. Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id
Rumah kaki seribu atau yang dalam bahasa sekitar dikenal dengan nama Mod Aki Aska atau juga Igkojei yang dibangun oleh suku Arfak sangatlah berbeda dengan rumah- rumah lainnya. Terutama dalam segi bentuk. Sama seperti rumah adat lain yang berada tidak jauh dari alam liar, rumah suku Arfak juga dibangun berbentuk panggung. Perbedaan bentuk rumah kaki seribu terlihat dari tidak adanya jendela didalam rumah tersebut. Sebagai akses keluar masuk, rumah ini hanya memiliki dua pintu.
Bukan tanpa alasan rumah ini dibangun dengan bentuk seperti itu. Bentuk rumah yang berbentuk panggng berguna unuk melindungi penghuni rumah dari ancaman hewan liar. Dan bentuk rumah yang hanya memiliki dua buah pitu dan tanpa jendela berguna agar penguni rumah dapat mengontrol siapa saja yang masuk atau keluar rumah mereka. Hidup didearah yang selalu terjadi pertikaian antara kelompok masyarakatnya menjadikan suku Arfak harus selalu menjadi suku yang waspada disetiap waktunya. Selain itu, rumah yang dibangun tanpa jendela ini menjadi perlindungan bagi penghuninya dari serangan udara dingin.

Rumah adat suku Arfak ini dikenal sebagai rumah kaki seribu bukan tanpa alasan. Yaitu karena banyaknya tiang yang menyangga bangunan rumah ini. Rumah kaki seribu yang biasanya dibangun dengan ukuran luas kuran lebih 8x6 meter disangga oleh tiang- tiang yang hanya berjarak 30 cm antara satu tiang dengan tiang yang lainnya.
Selain dikenal dengan bentuk rumahnya yang unik, suku Arfak juga dikenal dengan tari ularnya. Sama seperti tarian pada umumnya yang mengikuti irama dari lantunan musik yang mengiringinya. Yang berbeda hanya gerakan dari para pemainnya saja yang meliuk- liuk seperti ular. Biasanya tarian ini digelar ketika ada pesta pernikahan, penyambutan tamu, ataupun acara- acara khusus lainnya. Diikuti oleh banyak orang, baik tua ataupun muda, gerakan yang meliuk- liuk, saling mneghimpit, saling bergandengan tangan, melompat, menghentak tanah, menjadikan tarian ini sangat menarik dan atraktif untuk dilihat.
Suku Arfak adalah salah satu suku diantara banyaknya suku yang ada di Indonesia. Dan suku Arfak menjadi bukti bahwa perbedaan- perbedaan yang ada diantara mereka bukanlah dijadikan pembeda atau alasan untuk saling menjauhi. Karena walaupun perbedaannya sangat terasa diantara mereka, tetap saja akan selalu ada banyak hal yang mempersatukan mereka dibanding satu perbedaan yang nampak.


sayanusantara


Referensi:
http://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/rumah-kaki-seribu-khas-suku-arfak
http://papuabarat.net/mengenal-suku-arfak/


<< Sebelumnya                Selanjutnya >>

No comments:

Post a Comment

Terbaru

13 Fakta Kerajaan Majapahit: Ibukota, Agama, Kekuasaan, dan Catatan Puisi

  Pendahuluan Sejarah Kerajaan Majapahit memancarkan kejayaan yang menakjubkan di Nusantara. Dalam artikel ini, kita akan menyelami 20 fakta...